Sunday, September 4, 2011

surat merah kepada pak rashid



merah neon pada nyala senja
di jalan2 bersimpang ini,
pak, mengingatkan saya
pada cabang2 simpang
di kampung kita dulu

- ketika emak dan arwah ayah
bersembang2 di kaki tangga
atau permatang bendang.

hujan pun turun mencucuk dingin
ke pusat sumsum
setajam dingin jerit diammu
dulu dibantai rantai
propaganda kelam.

di atas jalur aspal
dan sapa malu
sakura di bibir musim bunga
saya melihat jejak-jejak
korban dan cinta
berselerakan mencari
makna dan jalan pulang.

tanah ini sebenarnya
bukan asing. hitamnya ada
putih juga ada. apinya
ada alir segar sungainya
juga ada. dosanya banyak
tapi mulianya juga berselerak.
kejamnya ada
lembutnya juga ada.

maaf - dalam sejuk
dan keliru kelam
malam kami masih
belum mampu membuang mabuk
santau sebangsa.

- beijing
2 - 6 april 2010


No comments:

Post a Comment